http://www.bestbettingsites.uk/

Jan 13, 2007

tips to write a five-line sajak

Recently I was browsing the Internet to find activities for my BM students (currently I'm giving BM tuition for a few UPSR and secondary students). I came across a website titled Combine Your Grammar and Poetry Skills. I find the activity rather interesting and wanted to share with my students.

Here is one of the sajak written by my student, Caryn Goh, a UPSR student. I was amazed by the result and her potential. I discussed with her and suggested some new vocabulary that can be used to improve the sajak.

Caryn's version:

Sang Suria,
Bercahaya dan besar,
Memberi cahaya kepada manusia,
Seperti bola yang panas,
Andainya aku seperti kamu,
Dapat membantu orang ramai.

Edited version:


Sang Suria,
Bercahaya dan besar,
Memberi harapan kepada manusia,
Seperti bebola yang membara,
Andainya aku sepertinya,
Dapat menerangi segenap manusia.

The following is the technique of writing (in Malay language) a five-line sajak.

  1. Baris pertama - tulis satu Kata Nama (Am atau Khas atau Terbitan) pilihan anda.

  2. Baris kedua - tulis dua Kata Adjektif untuk menerangkan Kata Nama anda. Anda boleh menggunakan Kata Penguat untuk Kata Adjektif anda. Contohnya, amat cantik.

  3. Baris ketiga - tulis satu Kata Kerja untuk menerangkan Kata Nama anda.

  4. Baris keempat - tulis perbandingan (simile) dengan menggunakan kata-kata seperti bagai, seperti, macam, bak, laksana.

  5. Baris kelima - tulis impian/kehendak/keinginan/harapan anda dengan menggunakan kata-kata seperti andainya, sekiranya, hanya jika pada permulaan ayat.
Here are five different sajak which I have written as examples for my students.

Peperangan,
Kejam dan tanpa kemanusiaan,
Menafikan erti kemerdekaan,
Bagai tiada masa hadapan,
Hanya jika perselisihan ini tidak lagi berterusan.

Sejarah,
Sukar namun penting,
Menjemukan segenap pelajar,
Laksana menonton televisyen tiada berwarna,
Hanya jika aku mampu mengingati segala.

Pahlawan,
Waja dan perkasa,
Menentang musuh yang dikecami,
Bagai tiada keesokan hari,
Andainya aku juga gagah dan berani,
Akanku tamatkan kekejaman ini.

Menara KL,
Tinggi dan megah,
Berdiri teguh di pusat bandar,
Laksana wawasan kita yang tak pernah pudar,
Andainya kejayaanku juga setinggi pencapaianmu.

Malam,
Sunyi dan berpanjangan,
Menenggelamkan cahaya dengan kegelapan,
Bagai kemuraman yang tiada berkesudahan,
Andainya pagi akan mendatang.

I have a Form 2 student who asked me if writing sajak is part of the PMR exam. I told her no. Instead it's part of the process of learning BM. I explained to her that learning Bahasa Melayu is more than just passing or excel in PMR.

Through sajak writing, we learn to apply gaya bahasa such as simile, metafora or hiperbola which is part of KOMSAS (Komponen Sastera) and tatabahasa (for example Kata Nama, Kata Adjektif and others). The process of writing a sajak also requires students to use different vocabulary in a creative way and construct better if not poetic sentences.

Most importantly we learn to appreciate other writers' puisi by reading and conducting research to write our very own piece of sajak.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...